Tarian Daerah dari Provinsi di Pulau Sulawesi
Artikel kali ini adalah mengenai Tarian daerah yang ada di Pulau Sulawesi. Semoga bisa bermanfaat menambah pengetahuan kita tentang tarian apa saja yang yang berasal dari Provinsi-provinsi yang terdapat di Pulau Sulawesi.
Oh iya, artikel ini adalah atas permintaan salah satu pembaca untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Jika suatu saat kalian ingin tugas kalian dibantu karena kesulitan mencarinya, kamu bisa meminta bantuan untuk mempermudah menyelesaikan tugas.
A. SULAWESI SELATAN
Jenis-jenis tarian tradisional dari Sulawesi Selatan antara lain yaitu :
1. Tari Mabbissu atau Maggiri
Tari mabbissu dibawakan oleh 6 Orang bissu utama. Keenam bissu tersebut
berdandan seperti laki-laki dengan pakaian berwarna keemasan dan
menggunakan badik dipinggangnya. Setelah terdengar tabuhan gendang yang
berirama khas, mereka melantunkan nada menggunakan bahasa To Rilangi
(bahasa orang Bugis). Sambil menari memutar benda-benda yang
dikeramatkan dan diyakini sebagai tempat para leluhur.
2. Tari Pakarena
Tari Kipas Pakarena berasal dari masyarakat Gowa yang. Dalam bahasa
setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena” yang memiliki arti
“main”. Menurut mitos, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan
antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino
(Bumi) pada zaman dahulu.
3. Tari Pa' Gellu'
Salah satu jenis tarian yang dipertunjukkan untuk mengekspresikan rasa
suka cita adalah Pa’Gellu’. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para
remaja. Mereka menari diiringi irama tabuhan gendang yang dimainkan
empat remaja putra.
Tarian Pa’Gellu sebenarnya melambangkan acara penyambutan terhadap para
patriot atau pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa
kemenangan. Tapi sekarang, tarian ini sudah sering dipertunjukkan pada
upacara kegembiraan lainnya, seperti pesta pernikahan, pesta syukuran di
musim panen, atau saat menyambut tamu kehormatan.
4. Tari Bossa atau Paduppa
Tari Bossa berasal dari kata bosara, yang merupakan tempat untuk
menyajikan makanan atau penganan sebagai tanda penghormatan kepada tamu
jauh. Alat ini masih digunakan sampai sekarang oleh masyarakat Sulawesi
Selatan dalam acara pernikahan atau mempertemukan pasangan pengantin.
Tari Bossara adalah tarian yang menggambarkan bahwa orang bugis jika
kedatangan tamu akan menghidangkan bosara, sebagai tanda syukur atau
hormat.
5. Tari Pattenung
Tari pattenung merupakan tarian yang berasal dari daerah Wajo, Sulawesi
Selatan. Tarian ini merupakan tarian yang tergolong rumit, karena
gerakannya sangat rinci/detail. Gerakan dalam tariannya menyerupai
gerakan para wanita yang sedang menenun.
6. Tari Ganrang Bulo
Tarian Ganrang Bulo merupakan tarian yang dimainkan oleh sekelompok
penari laki-laki. Nama tarian ini berasal dari “Ganrang Bulo” yang
berarti gendang bambu. Pada tarian ini, sebagian penari memukul-mukul
gendang secara berirama, sedangkan pemain lainnya mendentingkan sejenis
castagnet dari sendok porselen yang dipegang dengan satu tangan. Atraksi
tarian Ganrang Bulo merupakan tarian yang bertempo cukup cepat,
gerakannya kadang lucu, para pemainnya menirukan monyet, dan tentu saja
menghibur.
B. SULAWESI BARAT :
Dari Sulawesi Barat, tarian tradisonal dari daerah ini yaitu :
- Tari Bamba Manurung, ditujukan sewaktu acara pesta Adat Mamuju yang dihadiri oleh para penghulu adat beserta para tokok adat. Pakaian tari ini disebut baju Badu, dan di hiasi oleh bunga melati beserta kipas sebagai perlengkapan tarinya.
- Tari Bulu Londong, ditujukan pada acara Rambutuka sebagai rasa syukur penduduknya.Pakaian tari ini mengenakan baju adat Mamasa yang berbahan bulu burung. Perlengkapan tari yang dipakai adalah terompet, pedang atau tombak, sengo, kepala manusia dll.
- Tari Patuddu ditujukan dalam acara untuk menyambut para tetamu dari luar maupun dalam negeri. Tarian ini merupakan tarian suku Mandar yang tinggal di Sulawesi Barat.
Selain itu tarian dari daerah Sulawesi Barat lainnya, antara lain :
- Tari Ma Bundu
- Tari Motaro
- Tari Tuduq Mandar Pembolongatta
- Tari Tuduq Kumba
- Tari Dego Pallaga
- Tari PaJinang
Nah kalau dari daerah Sulawesi Utara, tariannya yaitu sebagai berikut :
- Tari Kabasaran adalah Tarian adat yang kebanyakan dibawakan oleh pria lengkap dengan senjata tajam berupa pedang atau tombak ini, sangat identik dengan gerakan yang meniru perkelahian ayam jantan.Menurut salah satu tokoh kebudayaan dari Minahasa, Jessy Wenas, Tarian Kabasaran adalah tarian adat untuk perang atau tarian untuk mengawal salah satu tokoh adat penting di Minahasa.
- Tari Maengket adalah seni tarian rakyat Minahasa di Kota Manado yang merupakan tarian dan disertai nyanyian dengan diiringi gendang atau tambur. Asal – usul tari Maengket kala dulu Nenek Moyang di Minahasa hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka Tari Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu : – Maowey Kamberu – Marambak – Lalayaan..
- Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak.
- Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan, rakyat Minahasa Bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampong diundang dalam pengucapan syukur.
- Lalayaan adalah tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari pergaulan muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa.
Sekarang giliran dari Sulawesi Tengah :
- Tari Pomonte adalah salah satu tari daerah yang telah merakyat di Provinsi Sulawesi Tengah, yang merupakan simbol dan refleksi gerak dari salah satu kebiasaan gadis-gadis suku Kaili pada zaman dahulu dalam menuai padi, yang mana mayoritas penduduk suku Kaili adalah hidup bertani.
- Tari Lumense dan Peule Cinde, adalah jenis tarian untuk menyambut tamu-tamu terhormat, yang diakhiri dengan menaburkan bunga kepada para tamu tersebut.
- Tari Mamosa, merupakan tarian perang yang dibawakan oleh seorang penari pria dengan membawa parang dan perisai kayu, yang ditarikan dengan gerakan melompat-lompat seperti menangkis serangan. Tarian ini diiringi alat musik gendang dan gong.
- Tari Morego; sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan dari medan pertempuran dengan membawa kemenangan. Sebelum tarian ini ditarikan, harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu seperti meminta restu kepada pemangku adat, kemudian mencari wanita pasangan menari yang belum menikah.
- Tari Pajoge, merupakan tarian yang berasal dari lingkungan istana, dan biasanya ditarikan pada waktu ada pesta pelantikan raja. Tarian ini merupakan hasil pengaruh unsur kesenian dari kebudayaan yang berkembang di Sulawesi Selatan. Para penarinya terdiri dari tujuh penari wanita dan seorang penari pria.
- Tari Balia, merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animisme, yaitu pemujaan terhadap benda-benda keramat, khususnya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat.
E. SULAWESI TENGGARA
Berikutnya, dari Sulawesi Tenggara, tarian daerahnya :
Tarian Rakyat Malulo.
Tarian Malulo atau Lulo (dari bahasa tolaki: Molulo), merupakan salah
satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara. Suku
Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di daerah inimemiliki
beberapa tarian tradisional, salah satu tarian tradisional yang masih
sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang
disebut tarian Lulo.
Selai itu, tarian lain yang berasal dari Sulawesi Tenggara, yakni :
- Tari Umoara
- Tari Mowindahaku
- Tari Lariang
- Tari Moida-Ida
- Tari Lumense, dan
- Tari Mangaru
sumber: http://caritugascepat.blogspot.co.id/2015/10/tarian-daerah-dari-provinsi-di-pulau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar